Sabtu, 03 April 2010

Menikah Tahun Ini??

Hah? Yakin? haha..no, no..ini bukan dalam rangka membahas soal aku, tapi soal Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie, hadeeehh, bukan bukan, ini soal temen-temenku yang akan menikah tahun ini...Walaupun sempet ada wacana akan dijodohkan sama anak cowok temen, temennya eyang yang udah umur 31 (eeyaaahh), itu cuma sekedar wacana, dan...(semoga) ga ada kelanjutannya (berasa sinetron). Hellooo..I'm 22 years old, even my grandma said that she's got married in the same age...iiiuuuuhhh, itu kan jamannya eyang. Hmm, selain udah punya ayam selama setahun ini (yang selidik punya selidik udah niat nikah, hihi..), momentum itu belum nyenggol penuh aja ke pikiran...

Me-ni-kah..satu kata yang sepertinya banyak diidamkan sama cewek, dan ga munafik aku yang sering terngiang-ngiang kata itu akhir-akhir ini jadi mupeng berat. Mulai mbayangin gimana foto prewednya, apa souvenirnya, siapa aja yang diundang, cari rumah dimana, honeymoon kemana, pengen anak berapa, endesbra endesbrooo...sepertinya seru ^^

Balik lagi ke topik pernikahan dua temenku ini...Rencana menikah mereka sudah terdengar dari setahun yang lalu, calon sudah ada, niat nomor satu, modal pun kayaknya udah lebih dari cukup. Putri dapet jodoh waktu magang di Bali dan Icha dapet jodoh dari hasil perjodohan keluarga. Mereka mungkin awalnya sama-sama nggak mengira kalau pacar mereka setahun yang lalu akan jadi suami mereka bertahun-tahun yang akan datang. Jaman-jaman kuliah kita sempet heboh banget sama Putri yang udah tunangan sama cowoknya yang cuma selisih satu tahun, secara temenku satu ini dewasa banget...yah, sebagai sahabat kita sih pengennya dia dapet yang lebih baik, for sure. But, I don't know, maybe it could be love? (haha, kenapa pake tanda tanya bo??) Kalo Icha, lain cerita..dia udah pasrah aja sama keinginan orang tuanya, apa yang baik buat mereka dia tahu betul itu pasti baik buat dia. Dan, kenallah dia dengan seorang pria (aku jelas ga bisa bilang dia cowok), yang sekarang akan jadi suaminya, yeaah..akhir bulan besok aku diundang di lamaran sahabatku ini. Absolutely, I'm happy for both of them...apapun yang aku pikirkan soal "kecepatan" rencana ini, di luar itu semua, aku bener-bener semangat nunggu hari itu dan dateng ke acara mereka, yihaaa!!

Mungkin buat mereka sudah bukan waktunya untuk mencari lagi yang lain, yang lebih atau bahkan yang kurang, ini sudah cukup, sudah pas buat mereka. Kuakui keteguhan hati dan kemauan berkomitmen mereka bener-bener harus diacungi jempol, karena sampai sekarang aku masih belum tahu darimana harus mulai bab pernikahan ini. Mmm, menurutku menikah bukan acara satu hari "saya terima nikahnya", tapi menikah adalah puncak acara "hidup saya".

Jadi, jawaban buat pertanyaan di atas? yaelaaa, masih ditanya lagi...ga sekarang, bukan tahun ini, karena gimana pun hati ini masih harus dimantapkan, diteguhkan dan dikasih niat yang kuat sama Yang Di Atas.