Kamis, 06 November 2008

Aku Suka Naek Kereta Api

Ini keberapakalinya ya aku naik kereta? Mmm, lupa...tapi, aku bener-bener suka angkutan darat ini, dibanding angkutan lainnya...

Apa istimewanya? Sebenernya biasa aja sih, karena waktu pertama kalinya aku naik kereta ga enak banget...naik kereta ke Blitar bareng ma bakul2 sayur, udah panas, bau, sempit pula. Dan ga tau kenapa perjalananku 2 minggu yang lalu dari Semarang ke Surabaya naik KA Rajawali sedikit membuat aku berpikir...

Kerasa ga sih kalo kita naik kereta ini, dengan kecepatan rata2 200km/jam kita masih bisa liat sawah dan langit tanpa gangguan apapun, itu bener2 bener bikin mata jadi adem. Kalo udah deket sama persimpangan kereta, pasti semua kendaraan darat berhenti nungguin dia lewat, kayak pejabat aja gitu, terkesan mewah, hahaha...

Tapi pas kereta udah masuk stasiun-stasiun tertentu di daerah, banyak pedagang di sana yang dengan nyaringnya teriak, “Peceeel! Wingkooo!! Tahuuu!!” Sebenernya ganggu ketenangan sih, tapi mereka cuma bisa hidup dari situ. Selain mewah bak pejabat yang naik pangkat kereta juga sederhana kayak pejabat yang mau njabat (halaaah), dia lewat pelosok-pelosok yang aku bahkan ga tau nama daerahnya apa, lewat rumah-rumah reot dengan pintu yang tingginya ga sampai 1,5 meter plus penghuni mbah-mbah tua berkulit coklat gosong yang lagi ongkang-ongkan kaki atau mandiin sapinya, dan kalau kuliat-liat jarak rumah mereka sama rel lebih deket daripada sama jalan raya kotanya. Jadi yang aku tanyakan, apa mereka tau peradaban ya? Lucunya kalo kereta sedang lambat jalannya (bukan delman), anak-anak yang baru pulang sekolah masih pake seragam sekolah, pada lomba lari balapan sama kereta, ga penting kan, tapi mereka suka dan aku senyum ngeliat tingkahnya...

Tidak ada komentar: